Jumat, 24 Mei 2013

Antara Sapu dan Wedges

Malam ini, gue mau buat posting yang sedikit berbeda. Sebuah posting yang berisi karangan deskriptif tentang sohib gue bernama Anggun Pratiwi (baca : dia tidak anggun hanya nama saja) dan Fiqih Dita Azmi. Sekedar promosi (jika tertarik) follow saja twitter mereka @anggunPRW dan @viqitwitwit
Ini foto mereka. . .


Okay, let's check it out. . .
Ya, sebentar lagi bulan Juni akan segera datang, padahal gue ngerasa bulan Mei baru aja dimulai kemaren udah cepat aja mau habis. Berhubung bulan Juni udah dekat 2 orang sohib gue, Anggun dan Fiqih udah mulai mengingatkan tentang ulang tahun mereka dengan mulai menagih kado dan bahkan mempublikasikan kemana-mana tentang ulang tahun mereka. Kadang gue berpikir keduanya aneh (Ya, mereka emang aneh), jika melihat tingkah mereka ini karna gue saja bukan orang yang senang mempublikasikan ulang tahun gue dan punya motto bahwa "Hari Ulang Tahun adalah Hari dimana gue menjadi tua seketika" dan semenjak 15 tahun gue memutuskan untuk tidak mengingat ulang tahun gue agar terasa selalu berumur 15 tahun. Ehem, gue malah curcol. Oke, to the point aja. Kedua wanita ini (baca : Anggun dan Fiqih) memiliki tanggal ulang tahun yang hanya berbeda 1 hari. Ya, hari ini Anggun dan besoknya Fiqih. Begitulah mereka berdua. Selalu begitu. Allright, karna kedekatan tanggal ulang tahun mereka ini, gue dan sohib gue yang lain Safitri (sekedar promosi ini twitternya, gak usah di follow aja soalnya dia alay @kazunesafit) bingung harus ngasih kado apa berhubung si Safit anak rantauan dan gue anak rumahan yang seperti ngekos di rumah sendiri, jadi berpikir-pikir untuk memberikan kado termurah dan termenarik mungkin. Akhirnya gue dan Safit memutuskan untuk melakukan survey tersendiri tentang hadiah apa yang paling berguna bagi keduanya yang bisa membantu mereka melengkapi kekurangan yang ada di sekitar mereka. Pada survey pertama di kediaman Anggun, gue menemukan sebuah pemandangan tak biasa, yaitu lantai yang sedikit berdebu dan suasana rumah yang kurang rapi. Wajar saja karna penghuni di rumah itu cukup banyak, sebut saja nama wanita-wanita ini, Echi, Devi, Tiara, Bonita, Mona dan Della. Mereka semua adalah penghuni rumah berwarna hijau yang berhalaman rumput hijau itu. Pilihan hadiah pertama kami jatuh pada sebuah benda yang memiliki tongkat pemegang panjang indah dan rambut kasar di kakinya. Benda itu adalah si Mahadewa pembersih segalanya, Mbah Sapu. Gue dan Safit sepakat untuk membelikan sapu sebagai hadiah ulang tahun Anggun. Sementara pada survey selanjutnya, gue turun sendiri ke kediaman Fiqih di sebuah tempat yang indah bernama Kiwi. Ya, Kiwi. Gue lupa kepanjangannya apa, padahal Om itu (baca : papanya Fiqih) pernah menyebutkan kepanjangan nama keramat itu. Pilihan hadiah untuk Fiqih jatuh kepada sepasang sepatu indah bernama, Nona Wedges, berhubung gue gak pernah melihat Fiqih mengenakan wedges. Dan kita memutuskan untuk membeli wedges termurah, namun tampak mewah untuk Fiqih (sesuai modal awal). 
Setelah melakukan survey panjang yang melelahkan dalam rangka pencarian kado yang tepat dan sesuai dana, gue dan Safit mengadakan sebuah rapat internal untuk membahas hasil survey itu pada suatu hari yang cerah untuk jiwa yang sepi (LOL!). Berikut adalah hasil survey kami berdasarkan angket yang telah kami bagikan kepada 50 wanita yang tergila-gila dengan kado :
50% wanita setuju memberikan kado sebuah Sapu cantik kepada saudari Anggun Pratiwi
20% wanita setuju tidak memberikan wedges kepada saudari Fiqih Dita Azmi
10% wanita setuju memberikan wedges kepada saudari Fiqih Dita Azmi
10% wanita setuju memberikan pacarnya kepada saudari Anggun Pratiwi (ini apa?)
Jadi menurut hasil survey yang ada, bahwa 50% orang wanita Pontianak setuju dengan usul memberikan sebuah sapu kepada saudari Anggun Pratiwi dan belum banyak hasil quotitation yang setuju untuk memberikan sepasang sepatu wedges kepada Fiqih Dita Azmi.
Dari hasil yang ada membuat gue dan Safit menjadi bingung dengan calon hadiah untuk Fiqih, namun sepakat untuk membelikan Anggun sebuah sapu untuk menjaga ketentraman dan kedamaian para penghuni rumahnya. Sementara untuk Fiqih, kemungkinan kami akan mencari alternatif lain sebagai keputusan akhirnya. 
Kami pun memutuskan untuk melakukan survey ketiga, mengingat hari H yang udah semakin dekat. Tapi, setidaknya sapu sudah membantu kami mengurangu beban survey ketiga. Kami pun sudah memilikinya. Sapu yang kami beri nama "BroomHey5" ini kami persembahkan kepada Anggun Pratiwi dan merupakan hasil kerja keras tim pemberi kado ulang tahun atas nama Giovani Trixie S dan Safitri. 
Biodata :
Nama : BroomHey5
Karir : Sapu 
Zodiac : Saaaaapuuuu sajaaaaaaaaa

..to be continued..

-Giovani Trixie S.-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar