Selasa, 29 Oktober 2013

lyrics Yoon Mi Rae 'Touch Love' ost The Master's Sun

 
Touch Love
Singer : Yoon Mi Rae
The Master's Sun ost 
<< intro >>
nae son kkeute geudaega
seuchimyeon chaga wotdeon
shimjange ongiga beonjijyo
salmyeoshi dagaga
gidae goman ship jiman
geudaewaui georineun
jobhyeo jijil anhneyo
 << refr >>
manjil suga eobseodo dwae
aneul sudo eobseodo dwae
Lonely love Yes I love you
nae unmyeong cheoreom
geudael neukkil su isseoyo

rallalla- ralla- ralla-
rallalla- ralla- ralla-
rallalla- ralla- ralla- ralla-
nae mam daheul su isseoyo
 <<intro >>
du soneul nae mireo
geudael jabgo shipjiman
deo meoreojil geot gata
geudae gyeoteul maem doljyo
 << refr >>
saranghal su eobseodo dwae
daheul sudo eobseodo dwae
Lonely love Yes I love you
nan meolli seodo
geudael bol suga isseoyo

manjil suga eobseodo dwae
aneul sudo eobseodo dwae
Lonely love Yes I love you
nae unmyeong cheoreom
geudael neukkil su isseoyo

rallalla- ralla- ralla-
rallalla- ralla- ralla-
rallalla- ralla- ralla- ralla-
nae mam daheul su isseoyo
Lonely love
<< close intro >>

sources : KROMANIZED.com

Senin, 21 Oktober 2013

Hujan, fenomena alam yang dipenuhi dengan berjuta kisah cinta



Ada yang beranggapan baik dan buruk tentang salah satu fenomena alam yang satu ini, pro dan kontra. Terlebih di negara-negara tropis. Contohnya saja negara gue sendiri, Indonesia, yang notabenenya hanya memiliki 2 musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan, pertengahannya pancaroba yaitu bulan-bulan dimana cuaca gak bisa diramalkan. Tapi, sepanjang tahun ini gue ngerasa kalau cuaca sudah tidak dapat diramalkan lagi. Dibilang musim hujan karena sudah memasuki bulan Oktober juga tidak karena kadang panas, kadang hujan, dibilang musim kemarau juga tidak karena panasnya palingan 2-3 hari abis itu hujan lebat deh. Pancaroba? Tidak juga karena cuacanya lebih labil. Oke. Gue gak bakal nulis tentang pengertian apa itu hujan, kemarau, pancaroba, musim dan sebagainya karena gue bukan seorang geologis. Gue hanya ingin menulis opini gue mengenai ‘Makna di balik Hujan’ ini saja. Selamat membaca… J
Saat gue menulis blog ini, gue lagi duduk menghadap netbook biru gue yang mungil di samping jendela ruang tamu rumah gue yang menghadap langsung ke jalanan komplek perumahan tempat gue tinggal, berselimut tebal dan diiringi dengan alunan kuat rintik hujan deras di luar sana. Beginilah setiap kali saat hujan, gue selalu penuh inspirasi dan ide untuk mulai menulis blog atau sekadar menggambar sketch. Tapi, kalau datengnya males, sih, biasanya gue cuma terbaring seksi di kasur sambil selimutan terus gak lama udah pules dengan cantik. Hehehe.
Gue suka banget dengan hujan. Gue udah mulai suka dengan hujan sejak susah move-on jaman SMA dulu terus pas gue ketemu sama pacar yang sekarang, gue jadi makin suka sama fenomena alam yang satu ini. Walaupun banyak orang di kota gue, gak, di negara gue malah, terkadang menyesalkan hujan itu sendiri dikarenakan mengganggu kelancaran aktifitas. Ya, banyak pro-contra memang kalau sudah menyangkut masalah hujan ini sendiri, terlebih hujan yang terus-menerus satu harian atau setiap hari, itu semua jejaring sosial pasti udah pada penuh aja. Hahaha.
Pertanyaannya, kenapa gue suka dengan hujan, padahal banyak orang yang membenci hujan dibandingkan dengan panas? Allright.

The rain is cool
Hujan itu keren. Dia jujur tiap udah mau menjatuhkan titik-titik airnya ke bumi dengan memberikan peringatan kepada manusia yang masih berkeliaran di tempat-tempat terbuka dalam berbagai kesibukan dengan adanya guntur, petir, angin kencang, awan yang mulai menghitam karena mendung, langit yang mulai gelap, ya, hujan itu adalah fenomena alam yang sangat jujur, jika dibandingkan dengan saudaranya si panas yang semau hatinya aja buat manusia-manusia di bumi ini mengeluarkan keringat hingga gerah, lecek, kumal, dan bau. Saat hujan berhenti juga dia tetap keren dengan meninggalkan keindahan dari fenomena alam lainnya, yaitu pelangi yang hingga kini tetap dikagumi keindahannya.



The rain and fashion
Siapa bilang kalau pas hujan kita jadi gak bisa bergaya maksimal? Salah besar tuh. Justru pas hujan-lah kita, para manusia modis yang hidup di negara-negara tropis kayak gini bisa dengan bebas menyalurkan selera fashion kita dalam pakaian-pakaian tebal ala artis-artis Hollywood ataupun artis-artis Korea yang sekarang lagi ngetren. Pake sweater misalnya atau jaket kulit, lebih sesuai kan daripada dipaksain pake di bawah terik sinar matahari. Fiuuhhh. Buat para pengendara motor juga tetap bisa modis kok, terlebih sekarang udah banyak banget jas-jas hujan yang bermodel. Just keep your imagine of fashion run free, guys. Jangan biarin si hujan merusak selera lo dalam fashion.

The rain and love
Yups, ini bagian yang paling gue senengin. Hujan dan cinta. Coba, deh, pada pantengin di film-film atau drama-drama romantis misalnya. Apa adegan paling romantis dalam film-film atau drama-drama romantis itu kalo gak dilamar di bawah hujan, ditembak di bawah hujan, ciuman pertama di bawah hujan, hujan-hujanan romantis bareng pacar, berteduh karena kehujanan di halte trus ketemu sama cowok cakep yang kemudian minjemin jaketnya yang hangat karna gak tega liat kita kedinginan atau payung yang tertukar setelah keluar dari bus dan karna payung yang basah karena hujan itu pula bisa ketemu sama si pangeran idaman. Kesemua kisah romantis itu pasti kebanyakan melibatkan si hujan sebagai bumbu romantisnya dan secara tidak langsung karena itu pula banyak cewek yang membayangkan bagaimana romantisnya kalau ada cowok yang melakukan hal-hal romantis kayak di film-film dan drama-drama romantis itu bersama dia. Ya, klo ada cewek yang gak suka sama hujan dan bahkan menghujat hujan itu sendiri itu tandanya dia bukan cewek romantis, boys. Hehehe. Pendapat gue aja, sih, itu.

The rain and song
Hujan juga banyak dijadikan sebagai sumber inspirasi dari banyak musisi di seluruh dunia. Dari Indonesia sendiri ada band Utopia yang mempopulerkan lagu berjudul ‘Hujan’ di awal-awal tahun 2000-an dulu (klo gak salah). Gue suka banget lirik refreinnya. Ini dia “…aku ‘kan slalu bahagia saat hujan turun karna aku dapat mengenangmu…”. Liriknya juga dalem banget,terlebih suaranya si vokalis juga bagus, musiknya pas ala pop-rock gitu dan gue suka banget sama lagu mereka yang satu ini. Kemudian dari sebuah band progressive metal, Hallooween, asal Amerika Serikat juga punya 1 lagu yang berkaitan dengan hujan judulnya ‘When the rain grows’. Gue gak tahu kapan tepatnya lagu ini dirilis karena gue juga gak sengaja kedenger liriknya pas papa gue yang notabenenya fans berat musik-musik-nya Hallooween muterin lagu ini. Gue juga gak hapal liriknya, tapi dari lirik yang gue dengar secara langsung gue mengartikan bahwa ini lagu memiliki makna tersendiri dan menjelaskan bahwa hujan adalah sebuah fenomena alam yang luar biasa. Selanjutnya lagu tentang hujan yang paling terbaru tahun ini dinyanyikan oleh seorang penyanyi cantik asal Korea Selatan, Lim Kim atau Kim Yerim? (bingung siapa sebenernya nama cewek ini) berjudul ‘Rain’. Liriknya pake bahasa Korea tapi gue udah baca romanzationnya yang dalam bahasa inggris bahwa lagu ini menceritakan bahwa betapa indahnya hujan sebagai fenomena alam yang selalu membuat para wanita menyukainya dari segi cinta. Bahkan, di dalam video clipnya si Lim Kim menari-nari dengan payung merah di bawah rintik-rintik hujan yang gak membuat dia terlihat lecek karena basah, namun membuatnya malah bagaikan peri di bawah rintik hujan.

Nah, masihkah hujan dianggap merepotkan dan menyusahkan aktifitas kita yang sibuk? Adakah yang masih berpikir begitu?
Intinya, karena hujan merupakan sebuah fenomena alam dan notabenenya salah satu ciptaan tangan Tuhan, hendaknya kita selalu mensyukuri apapun yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada kita, para manusia yang ada di bumi ini. Mencintai alam dan melestarikannya. Dan jangan pernah mengeluh atau menghujat hujan lagi dong, guys. Mau emang gak hujan selama bertahun-tahun kayak di Afrika sana. Mau menderita kekeringan seperti saudara-saudara kita yang ada di benua tersebut. Gak, kan?
Maka dari itu, syukuri dan cintailah semua yang ada di alam ini. J

-Giovani Trixie S.-

Selasa, 15 Oktober 2013

Best drama ever : The Master's Sun

Holaaa!!! Udah lama banget gue gak ngurus ini blog yahhh. Ada problem sama laptop kesayangan gue ini jadinya gue gak bisa nge-blog, bahkan ber-soc-med pun gue gak bisa. Menyedihkan yaa. Itulah hidup kadang tdk adil. Apaan sih?!
Oke, to the point aja, gue baru aja nyelesein drama yang ceritanya keren abis dan membangkitkan otak penuh ide gue ini, The Master's Sun. Berikut sinopsis singkat dramanya :
Tae Gong Shil (Gong Hyo Jin) adalah seorang wanita cantik, cerdas, ramah dan begitu populer, namun setelah mengalami kecelakaan hebat ia berubah drastis menjadi seorang wanita yang pendiam, penyendiri dan juga lebih senang bergelut dengan dunianya yang baru, dunia arwah penasaran. Ia bertemu dengan Joo Joong Won (So Ji Sub) di tengah hujan lebat bermaksud menumpang dalam mobilnya di kala hujan lebat, yang kemudian ia mengetahui bahwa Joo Joong Won adalah seorang CEO dari sebuah pusat bisnis hebat bernama 'Kingdom'. Joo Joong Won yang ia rasa begitu berbeda saat pertemuan mereka pertama kali ternyata memiliki sebuah kekuatan unik yang kemudian ia manfaatkan untuk menjadi perisai pelindungnya dari para hantu seram yang selalu mengikutinya kemana-mana. Namun, tampak sadar kemudian Tae Gong Shil ternyata lalu jatuh cinta kepada sosok tampan, tinggi, namun  bersikap dingin dan angkuh seperti Joo Joong Won. Adapun Kang Woo (Seo In Guk), sosok pria tampan, macho dan keren yang dikirim oleh ayah Joo Joong Won untuk memata-matai siapa sebenarnya pelaku dibalik peristiwa tragis yang sempat dialami Joong Won saat ia masih seorang pelajar SMA, dan kemudian secara tak sadar lalu jatuh cinta sungguhan dengan Tae Gong Shil. Sementara, Tae Yi Ryung (Kim Yoo Ri) teman semasa SMA Tae Gong Shil yang kerap dijuluki Matahari Kecil, sementara Tae Gong Shil Matahari Besar, yang dikontrak menjadi model untuk 'Kingdom' juga secara tak sengaja mendapati dirinya jatuh cinta pada Kang Woo.
My Opinion about this drama
Keseluruhan jalan cerita drama memang dikemas luar biasa oleh penulisnya 'Hong Sisters' yang fenomenal. Gue sampe terkadang gak bisa mastiin ini akhir ceritanya bakal kayak gimana. Setiap episode memiliki ceritanya sendiri, hal itu yang buat gue benar-benar tertarik dengan isi drama ini. Tema ceritanya yang juga unik, yakni memadukan drama melankolis dengan horror itu juga merupakan ide yang luar biasa ditambah dengan bumbu romantis ala Korean drama sendiri menambah ketertarikan lainnya dari drama ini. Seorang pria tampan, kaya, cerdas, namun memiliki masa lalu kelam, pertentangan hebat dengan ayahnya sendiri? Itu penggambaran umum bagi tokoh pria utama di Korean drama (rata-rata), namun yang hebat ia kemudian bisa luluh juga dengan gadis aneh semacam karakter  Tae Gong Shil yang aneh, selalu terlihat pucat karena susah tidur dengan alasan diteror oleh hantu? Hahaha, cukup lucu juga. Ini kesan yang menarik banget dan gue juga memetik pesan dibalik ceritanya, yaitu seburuk apapun manusia, tetaplah ada sesuatu yang menarik darinya, ada lagi, sebuah pesan umum 'Cinta itu Buta'.Yap!
Gue kira ini drama ceritanya bakal begini-begini aja dan inti permasalahan drama ini juga baru gue dapetin dari episode ke-3 atau ke-4 itu yang si Tae Gong Shil ngelihat arwah Cha Hee Joo, bekas pacar Joong Won yang mati dalam sebuah kecelakaan tragis. Ya, intinya kedua insan ini, Tae Gong Shil dan Joo Joong Won menjadi dekat demi memecahkan teka-teki Cha Hee Joo yang sebenarnya. Sempat kaget saat gue tahu bahwa ternyata Cha Hee Joo memiliki kembaran, Hana Brown yang tinggal di Inggris dan ternyata bekerjasama dalam sebuah komplotan penculikan Joong Won yang membuat satu-satunya benda berharga peninggalan ibu Joong Won lenyap. Namun gue merasa agak ngawur sebenarnya cerita tentang Cha Hee Joo ini karena inti dari untuk apa dia menculik Joong Won itu kurang jelas. Kalo cuma karena 'cinta' dan 'cemburu' terhadap saudara kembarnya sendiri karena mendapatkan cinta Joong Won itu menjadi sedikit aneh jadinya. Tapi, ya, namanya drama wajar-wajar aja, sih kalo ceritanya begitu mah. Hehehe.
Kemudian gue agak sedikit kesal dan membenci karakter Tae Gong Shil waktu dia memutuskan untuk meninggalkan Joong Won sendirian demi mencari apa penyebab dirinya dapat melihat hantu seperti sekarang ini. Secara, nih, ya. Dia udah susah payah dapetin cintanya Joong Won yang tulus itu. Dicaci-maki sana-sini. Berusaha untuk selalu bertahan demi cintanya pada Joong Won, tapi kenapa lalu dia milih untuk bohongi perasaannya sendiri dan pergi dari Joong Won. Pada bagian ini, gue ngerasa banget kekecewaannya si Joong Won dan gue juga ngerasain banget perasaannya si Tae Gong Shil, gimana capeknya dia selama ini mempertahankan dan menguatkan hatinya sendiri untuk Joong Won seorang. Gue ambil kesimpulan bahwa disinilah klimaks dari drama ini. Terlebih waktu arwahnya si Joong Won ngirain dia udah mati dan ngomong untuk terakhir kalinya sama Tae Gong Shil, hati gue tersayat banget.
Intinya, sih, ini drama keren dan baru drama inilah yang buat gue suka dengan chemistry yang luar biasa antara sang aktris dan aktor utamanya, sampe gak bisa berpaling dari cerita mereka berdua. Dan selalu marah kalo yang keluar itu karakter lain dan itu bukan mereka.
The Character
Semua karakter dalam drama ini mempunyai kekuatan dan keunikan masing-masing yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Kita mulai aja dari sang aktris utama Gong Hyo Jin yang memerankan karakter Tae Gong Shil dari drama ini, si Matahari Besar (Geum Tae Yang). . .
Gue seneng banget sama sosok Gong Hye Jin di drama ini. Dia hebat banget dalam mendalami karakter Tae Gong Shil yang berantakan, aneh dan terkadang terlihat seperti orang gila, namun tetap cantik tampang dan kepribadiannya. Tae Gong Shil memang adalah penggambaran karakter drama yang unik banget. Dia bisa ngelihat hantu, bicara sama mereka, namun malah itu lah yang buat hidup dia gak tenang dan setiap malam yang ia lewati berantakan karena selalu digangguin oleh para hantu seram itu sampe gak bisa tidur. Namun justru karena keunikannya itu pula yang membuat dirinya menemukan cinta sejatinya, yaitu Joo Joong Won.
So Ji Sub as Joo Joong Won. Gue emang suka dengan aktor cakep yang satu ini sejak nonton filmnya barengan sama Han Hyo Joo, Always a.k.a Only You, The Company Man dan dramanya tahun kemaren Ghost a.k.a Phantom. Gue yang waktu itu patah hati karena gak bisa nyaksiin wajah unyu Ji Chang Wook oppa sempat putus asa juga lalu browsingin drama barunya dia. Waktu gue tahu The Master's Sun adalah drama baru dia, gue mati-matian nabung buat beli ini drama demi mencari sang penyejuk mata. Wkwkwk. Bayangan gue, ini oppa bakal peran cool kayak di film dan drama dia yang sebelumnya tapi.... Hahaha. So Ji Sub kocak banget di drama ini. Perannya buat umur dia seperti masih 20-an. Hahaha. Seneng aja dengan So Ji Sub dan Joo Joong Won ini. Memerankan karakter cowok cool dapet banget mah ini oppa, tapi cowok cool brengsek yang metroseksual, memiliki hati yang hangat, namun angkuh dan keras kepala, sedikit kekanak-kanakan juga. Hahaha. Kocak. Gue suka banget. Beda dengan perannya yang sebelumnya. Tapi, ahhh, malah cowok kayak gini lah yang ditaksir ama si Tae Gong Shil dan bahkan Cha Hee Joo bersaudara. Wahahaa.
Seo In Gook as Kang Woo. Satu kata buat ini cowok 'COOL'. Ya, dia cool banget ya. Gak tau juga sih di kehidupan nyatanya dia seperti apa. Tapi yang gue tahu dari lihat sosoknya, Seo In Guk ini cowok yang cool banget. Karakter Kang Woo yang cool dan macho ini cocok banget buat dia. Tapi waktu dia meranin sosok Kang Woo yang ternyata penakut dengan hantu. Hahaha. Cool-nya ilang seketika. Penting banget posisi Kang Woo di drama ini. Dia bagaikan bumbu penyedap tambahan selain aktris-aktor utama drama ini. Kalo gak ada sosok Seo In Guk dan Kang Woo ini, gue gak tau apa yang bakal terjadi dengan cerita drama ini. Seo In Guk dan Kang Woo, orang ketiga, namun bukan antagonis. Ya, menarik.
Kim Yoo Ri as Tae Yi Ryung (Matahari Kecil). Gue pikir ini cewek bakal bener-bener meranin antagonis yang biasanya berada di antara aktor-aktris utama, tapi nyatanya dia juga adalah salah satu bumbu penyedap tambahan dalam drama ini seperti Seo In Guk. Berperan sebagai orang yang selalu cemburu pada keberuntungan sang aktris utama dan mendapati diri jatuh cinta pada cowok yang nyata-nyata hanya memandang sang aktris utama. Antagonis dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan? Tidak. Kim Yoo Ri hanya merupakan bumbu dalam drama ini agar ceritanya lebih menarik. Uniknya, bukan kepada aktor utama ia jatuh, namun pada sang aktor yang juga berperan sebagai bumbu penyedap lainnya. Karakter cewek populer, cantik, optimis dan penuh obsesi dalam meraih apa yang ia inginkan, karakter antagonis banget. Tapi, don't worry, antagonis yang satu ini unik dan lucu, kok. Hahaha.

Conclusion
Intinya ini drama unik, keren, mantap dan luar biasa. Tema cerita yang sederhana, namun dikembangkan sedemikian rupa dengan baik membuatnya tetap menarik dan gak membosankan di setiap episodenya. Recommended banget buat semua pencinta Korean drama dah. :D
Sekian. . .

-Giovani Trixie S.-