Minggu, 20 Januari 2013

The story of Yoo In Ha part 2

Setelah perjuangan yang panjang, akhirnya gue berhasil nyelesaiin 30 episode drama "FIve Finger" yang gak gue lahap semua juga. Banyak juga episode yang gue langkah-langkahin dan gue selalu berhenti saat ada scene pas Ji Chang Wook main agak lama begitu. Hehe. Puncak dari drama ini ada pada episode 15 yang bener-bener keren nurut gue karna semua masalah dipecahkan dalam episode ini sekaligus. Dimana Yoo In Ha akhirnya tunangan sama putri pianis dan komposer terkenal yang entah siapa namanya itu, gue lupa. Trus Yoo Ji Ho (yang udah diperanin sama Jo Ji Hoon) malah berbalik jadi jahat dengan bekerjasama dengan mantan pacarnya Chae Young Rang, Kim Jeong Wook. Mulai dari episode ini, satu per satu misteri mulai terbuka. Gue tetap aja selalu nunggu akting innocentnya si tokoh antagonis Yoo In Ha. Kali ini, gue bakal buat dalam versi orang pertama.
Aku dipaksa bertunangan dengan putri Professor Ha yang tak pernah kucintai sekalipun oleh ibu dengan alasan untuk menyelamatkan perusahaan, disaat yang sama aku tau bagaimana ayahku meninggal sesungguhnya. Hatiku hancur saat kutau bahwa ibulah yang membunuh ayah. Tapi, demi ayah aku akan menjalankan perusahaan seperti yang seharusnya aku lakukan. Dan juga aku tak pernah bisa meninggalkan ibu seorang diri karna dia akan hancur jika tanpaku. Untuk itu, maafkan aku ayah. Hatiku semakin sakit melihat wanita yang paling aku cintai, Hong Da Mi harus hidup menderita seperti sekarang karna kejadian waktu itu. Aku begitu menyesal dan ingin membayarnya sebagai rasa bersalah pada penyelamatku, ayahnya. Disaat aku memikirkan semua penyesalan yang ingin aku bayar, ibuku malah mendorongku untuk sekali lagi berbuat dosa padanya dengan membunuh oppa-nya yang sesungguhnya tak pernah ingin kulakukan. Dan untuk sekali lagi, Yoo Ji Ho harus membayar semua demi melindungiku. Aku frustasi akan semua ini tapi tak tau harus berlari kemana. Ibu bilang untuk diam dan tidak melakukan apapun, biarlah dia yang bergerak, tapi tetap saja hatiku gundah. Aku ingin sekali menyerahkan diriku yang berdosa ini kepada poloso dan menyelamatkan Yoo Ji Ho sekal saja. Tapi, egoku, ah, egoku. Dia menentang semua itu. Aku tak pernah bisa melakukannya dan aku malah bersenang-senang di atas penderitaan pria itu sekali lagi. Aku yang selalu hidup dalam bayang-bayangnya, membencinya entah sampai kapan, tapi ia selalu datang, berdiri di sampingku dan memanggilku dengan lembut, "Kau saudaraku, Yoo In Ha". Itulah yang ia lakukan saat hadir dalam pesta pertunanganku. Tapi aku malah merasa risih dan hatiku gelisah. Otakku terus berputar, berfikir tentang apa sebenarnya tujuan dia untuk kembali datang ke hadapan aku dan ibuku.
Entah sampai kapan aku harus merasa begitu saat melihatnya berdiri dihadapanku. Tapi, dia hanya tersenyum penuh arti dan bahkan bertingkah seolah tak pernah ada apapun yang terjadi diantara kami. Dan dengan sikapnya itu ia menipuku dan mulai menjatuhkan aku seperti yang pernah kulakukan padanya. Awalnya aku tak mengerti dan malah menentang semua yang ia lakukan. Ia malah berkata, "Aku hanya ingin kau membayar semua kesalahanmu sekarang, saudaraku, sebelum aku membuatnya lebih buruk dari ini." Untuk pertama kalinya ia mengancamku. Dan itu karna hatinya yang benar-benar telah terkoyak setelah perbuatan-perbuatan jahat yang aku dan ibuku lakukan padanya. Yoo Ji Ho, dia pria yang baik. Dia benar-benar sempurna, ia memiliki segalanya. Dan aku, siapa aku? Aku Yoo In Ha, yang selalu hidup dalam bayang-bayangnya, selalu membencinya, selalu ingin bersaing dengannya, Yoo In Ha yang sesungguhnya tak pernah pantas untuk ia sebut sebagai saudaranya. Dia mulai menghancurkanku, ya, dia memiliki hak itu. Hingga akhirnya perusahaan pun kembali lagi menjadi miliknya. Aku memang pada akhirnya selalu kalah darinya.
Bahkan pada akhirnya, ibuku kembali lagi padanya. Ia benar-benar beruntung karna ternyata ibuku adalah ibunya yang sebenarnya dan juga Kim Jeong Wook yang selama ini berdiri untuk membantunya, pria yang juga kubenci karna dengan lancang masuk dan mengambil perhatian ibu, adalah ayah kandungnya. Saat aku mengetahuinya. Mereka sekarang sungguh akan menjadi keluarga yang bahagia. Hatiku benar-benar hancur saat mengetahuinya. Dan aku hanya bisa menangis sendirian tanpa ada penopang yang mendengarkan keluh kesahku.
Semua yang aku punya kini bukan milikku lagi seutuhnya. Kadang aku bertanya pada Tuhan, apa aku terlahir ke dunia ini untuk melihat dan merasakan semua rasa sakit dan penderitaan ini? Disaat aku berharap untuk mendapatkan semuanya kembali, ibuku bahkan tak ada di sisiku. Nenek yang selama ini tak pernah kusukai malah berdiri untukku hingga akhir, menjadi batu penopang untuk hatiku yang benar-benar telah hancur. Dan disaat semua kurasa benar-benar tak akan berakhir, aku pergi kesana, menyerahkan diriku untuk membayar dosaku, berharap semua dapat menjadi lebih indah tanpa kehadiranku dan untuk dia, hyung-ku, aku ingin dia memiliki apa yang memang harus ia miliki.




-Yoo In Ha-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar