Senin, 21 Oktober 2013

Hujan, fenomena alam yang dipenuhi dengan berjuta kisah cinta



Ada yang beranggapan baik dan buruk tentang salah satu fenomena alam yang satu ini, pro dan kontra. Terlebih di negara-negara tropis. Contohnya saja negara gue sendiri, Indonesia, yang notabenenya hanya memiliki 2 musim, yakni musim kemarau dan musim penghujan, pertengahannya pancaroba yaitu bulan-bulan dimana cuaca gak bisa diramalkan. Tapi, sepanjang tahun ini gue ngerasa kalau cuaca sudah tidak dapat diramalkan lagi. Dibilang musim hujan karena sudah memasuki bulan Oktober juga tidak karena kadang panas, kadang hujan, dibilang musim kemarau juga tidak karena panasnya palingan 2-3 hari abis itu hujan lebat deh. Pancaroba? Tidak juga karena cuacanya lebih labil. Oke. Gue gak bakal nulis tentang pengertian apa itu hujan, kemarau, pancaroba, musim dan sebagainya karena gue bukan seorang geologis. Gue hanya ingin menulis opini gue mengenai ‘Makna di balik Hujan’ ini saja. Selamat membaca… J
Saat gue menulis blog ini, gue lagi duduk menghadap netbook biru gue yang mungil di samping jendela ruang tamu rumah gue yang menghadap langsung ke jalanan komplek perumahan tempat gue tinggal, berselimut tebal dan diiringi dengan alunan kuat rintik hujan deras di luar sana. Beginilah setiap kali saat hujan, gue selalu penuh inspirasi dan ide untuk mulai menulis blog atau sekadar menggambar sketch. Tapi, kalau datengnya males, sih, biasanya gue cuma terbaring seksi di kasur sambil selimutan terus gak lama udah pules dengan cantik. Hehehe.
Gue suka banget dengan hujan. Gue udah mulai suka dengan hujan sejak susah move-on jaman SMA dulu terus pas gue ketemu sama pacar yang sekarang, gue jadi makin suka sama fenomena alam yang satu ini. Walaupun banyak orang di kota gue, gak, di negara gue malah, terkadang menyesalkan hujan itu sendiri dikarenakan mengganggu kelancaran aktifitas. Ya, banyak pro-contra memang kalau sudah menyangkut masalah hujan ini sendiri, terlebih hujan yang terus-menerus satu harian atau setiap hari, itu semua jejaring sosial pasti udah pada penuh aja. Hahaha.
Pertanyaannya, kenapa gue suka dengan hujan, padahal banyak orang yang membenci hujan dibandingkan dengan panas? Allright.

The rain is cool
Hujan itu keren. Dia jujur tiap udah mau menjatuhkan titik-titik airnya ke bumi dengan memberikan peringatan kepada manusia yang masih berkeliaran di tempat-tempat terbuka dalam berbagai kesibukan dengan adanya guntur, petir, angin kencang, awan yang mulai menghitam karena mendung, langit yang mulai gelap, ya, hujan itu adalah fenomena alam yang sangat jujur, jika dibandingkan dengan saudaranya si panas yang semau hatinya aja buat manusia-manusia di bumi ini mengeluarkan keringat hingga gerah, lecek, kumal, dan bau. Saat hujan berhenti juga dia tetap keren dengan meninggalkan keindahan dari fenomena alam lainnya, yaitu pelangi yang hingga kini tetap dikagumi keindahannya.



The rain and fashion
Siapa bilang kalau pas hujan kita jadi gak bisa bergaya maksimal? Salah besar tuh. Justru pas hujan-lah kita, para manusia modis yang hidup di negara-negara tropis kayak gini bisa dengan bebas menyalurkan selera fashion kita dalam pakaian-pakaian tebal ala artis-artis Hollywood ataupun artis-artis Korea yang sekarang lagi ngetren. Pake sweater misalnya atau jaket kulit, lebih sesuai kan daripada dipaksain pake di bawah terik sinar matahari. Fiuuhhh. Buat para pengendara motor juga tetap bisa modis kok, terlebih sekarang udah banyak banget jas-jas hujan yang bermodel. Just keep your imagine of fashion run free, guys. Jangan biarin si hujan merusak selera lo dalam fashion.

The rain and love
Yups, ini bagian yang paling gue senengin. Hujan dan cinta. Coba, deh, pada pantengin di film-film atau drama-drama romantis misalnya. Apa adegan paling romantis dalam film-film atau drama-drama romantis itu kalo gak dilamar di bawah hujan, ditembak di bawah hujan, ciuman pertama di bawah hujan, hujan-hujanan romantis bareng pacar, berteduh karena kehujanan di halte trus ketemu sama cowok cakep yang kemudian minjemin jaketnya yang hangat karna gak tega liat kita kedinginan atau payung yang tertukar setelah keluar dari bus dan karna payung yang basah karena hujan itu pula bisa ketemu sama si pangeran idaman. Kesemua kisah romantis itu pasti kebanyakan melibatkan si hujan sebagai bumbu romantisnya dan secara tidak langsung karena itu pula banyak cewek yang membayangkan bagaimana romantisnya kalau ada cowok yang melakukan hal-hal romantis kayak di film-film dan drama-drama romantis itu bersama dia. Ya, klo ada cewek yang gak suka sama hujan dan bahkan menghujat hujan itu sendiri itu tandanya dia bukan cewek romantis, boys. Hehehe. Pendapat gue aja, sih, itu.

The rain and song
Hujan juga banyak dijadikan sebagai sumber inspirasi dari banyak musisi di seluruh dunia. Dari Indonesia sendiri ada band Utopia yang mempopulerkan lagu berjudul ‘Hujan’ di awal-awal tahun 2000-an dulu (klo gak salah). Gue suka banget lirik refreinnya. Ini dia “…aku ‘kan slalu bahagia saat hujan turun karna aku dapat mengenangmu…”. Liriknya juga dalem banget,terlebih suaranya si vokalis juga bagus, musiknya pas ala pop-rock gitu dan gue suka banget sama lagu mereka yang satu ini. Kemudian dari sebuah band progressive metal, Hallooween, asal Amerika Serikat juga punya 1 lagu yang berkaitan dengan hujan judulnya ‘When the rain grows’. Gue gak tahu kapan tepatnya lagu ini dirilis karena gue juga gak sengaja kedenger liriknya pas papa gue yang notabenenya fans berat musik-musik-nya Hallooween muterin lagu ini. Gue juga gak hapal liriknya, tapi dari lirik yang gue dengar secara langsung gue mengartikan bahwa ini lagu memiliki makna tersendiri dan menjelaskan bahwa hujan adalah sebuah fenomena alam yang luar biasa. Selanjutnya lagu tentang hujan yang paling terbaru tahun ini dinyanyikan oleh seorang penyanyi cantik asal Korea Selatan, Lim Kim atau Kim Yerim? (bingung siapa sebenernya nama cewek ini) berjudul ‘Rain’. Liriknya pake bahasa Korea tapi gue udah baca romanzationnya yang dalam bahasa inggris bahwa lagu ini menceritakan bahwa betapa indahnya hujan sebagai fenomena alam yang selalu membuat para wanita menyukainya dari segi cinta. Bahkan, di dalam video clipnya si Lim Kim menari-nari dengan payung merah di bawah rintik-rintik hujan yang gak membuat dia terlihat lecek karena basah, namun membuatnya malah bagaikan peri di bawah rintik hujan.

Nah, masihkah hujan dianggap merepotkan dan menyusahkan aktifitas kita yang sibuk? Adakah yang masih berpikir begitu?
Intinya, karena hujan merupakan sebuah fenomena alam dan notabenenya salah satu ciptaan tangan Tuhan, hendaknya kita selalu mensyukuri apapun yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada kita, para manusia yang ada di bumi ini. Mencintai alam dan melestarikannya. Dan jangan pernah mengeluh atau menghujat hujan lagi dong, guys. Mau emang gak hujan selama bertahun-tahun kayak di Afrika sana. Mau menderita kekeringan seperti saudara-saudara kita yang ada di benua tersebut. Gak, kan?
Maka dari itu, syukuri dan cintailah semua yang ada di alam ini. J

-Giovani Trixie S.-

2 komentar:

  1. Upin ipin kate, Opa bilang, hujan tu rahmat hehehe ^^

    Hi Giovani! Nice to visit your blog. Have you tried to share your blog via twitter by sharing each of your post to @updateblog, @Warung_Blogger, or @bloogers_group? Sure you have to follow them too in twitter. There will be a possibility to have more visitors by doing it :)

    Ps. I decide to visit your blog after reading your answer in my questionnaire :)

    BalasHapus